Mengapa Harus Cinta Nabi Muhammad
Assalamualaikum para Weirdo muslim, mimin come back nihhh. Hari jum'at adalah waktu nya kita kita mempertebal iman kita nih hehehe. Oke mimin ngga mau banyak bercanda kalau ngomong soal ini. Kali ini mimin mau ngebahas tentang "Kenapa Kita Harus Cinta Nabi Muhammad SAW" ini penting banget buat para muslim tahu soal ini. Well, check it out!
''Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (at-Taubah : 24)
Allah sendiri saja, bahkan dengan malaikatNya bershalawat kepada Nabi, sebagaimana firmanNya dalam Al-Qur'an :
Mencintai Nabi Muhammad s.a.w bukanlah tugas bagi orang muslim yang sudah tua saja. Namun mencintai Nabi Muhammad s.a.w adalah tugas seluruh umat muslim baik itu tua muda, laki laki atau perempuan. Sebelum nya harus kita ketahui bahwa mencintai nabi muhammad bukanlah suatu pilihan, melainkan suatu kewajiban kita sebagai umat muslim untuk mencintai Nabi Muhammad s.a.w. .Ketika umat Islam diperintahkan agar mencintai Nabi Muhammad
s.a.w., maka itu sama sekali bukan karena Nabi Muhammad membutuhkan
cinta umatnya. Rasulullah s.a.w. menganjurkan kita untuk
mencintai beliau, karena bila kita mencintai Rasulullah dengan tulus
maka perilaku kita akan sesuai dengan perilaku beliau. Sesuai dengan firman Allah :
قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
''Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (at-Taubah : 24)
Mengapa Kita Harus Mencintai Nabi ?
1. Agar kita mampu mencintai dan mentaati Allah.
Karena Nabi pernah bersabda : "Man Ahabbani Faqad Ahabballah, Wa Man Atho'ani Faqad Atho'allah". Barang siapa yang mencintaiku maka ia sesungguhnya mencintai Allah dan Barang siapa yang taat kepadaku maka sesungguhnya ia taat kepada Allah. Ketahuilah, Allah mencintai Nabi. Dan antara cinta dan ketaatan. saling terkait. Hanya orang-orang yang cinta kepada Allah yang bisa taat kepada Allah. Ini bisa kita peroleh dengan mencintai Nabi.
2. Agar kita dicintai Allah dan diampuni-Nya.
Ini dijelaskan Allah dalam Al-Qur'an sebagaimana telah difirmankanNya:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُوني يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَ يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَ اللهُ غَفُورٌ رَحيمٌ
Katakanlah : "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang". (Ali Imran : 31)
Untuk bisa mengikuti Nabi, maka harus mencintai Nabi. Dengan mencintai Nabi dan mengikutinya maka Allah pasti akan mencintai dan mengampuni dosa-dosa seperti pesan ayat diatas.
3. Sebagai tanda kesempurnaan iman.
Nabi bersabda "La Yukminu Ahadukum Hatta Akuuna Ahabba Ilaihi Min Waalidihi, Wa Waladihi Wannasi Ajma'iin". (Tidak sempurna iman salah seorang diantara kamu, sebelum dia lebih mencintaiku dari pada bapaknya dan anaknya serta semua manusia.).
Artinya, baru sempurna iman kita kalau Nabi harus lebih kita cintai daripada siapa saja, baik bapak, anak, maupun diri sendiri atau manusia lainnya.
4. Agar bisa mengikuti sunah Nabi.
Nabi bersabda :"La Yukminu Ahadukum Hatta Yakuuna Hawaahu Taba'an Lima Ji'tu Bihi". (Tidak sempurna iman salah seorang diantara kamu, sehingga keinginannya mengikuti apa yang aku bawa untuknya). Tidak akan mungkin kita bisa mengikuti seseorang kalau kita tidak mencintainya. Begitu juga kita tidak akan bisa mengikuti Nabi, kalau kita tidak mencintainya.
5. Agar kita bisa bersama Nabi disorga Allah.
Nabi bersabda : "Man Ahabbani Kaana Ma'iya Fil Jannah". (Barang siapa yang mencintaiku maka nanti akan bersamaku di sorga). Anas bin Malik pernah bercerita, suatu kali kami bersama Nabi sedang keluar dari masjid Nabawi. Tiba-tiba seorang laki-laki mencegat Nabi. dan berkata "Ya Rasulullah, kapan terjadinya kiamat? Nabi menjawab dengan bertanya, "Apa yang sudah engkau siapkan untuk hari kiamat kok bertanya tentang kiamat". Lelaki itu menjawab, "Belum banyak yang aku siapkan untuk hari kiamat, cuman ada satu ya Rasulullah, yaitu aku mencintai engkau dan mencintai Allah". Nabi kemudian bersabda, "Fa Innaka Ma'a Man Ahbabta", Sesungguhnya engkau nanti akan bersama orang yang engkau cintai". Anas dan lelaki itu sangat gembira dengan jawaban Rasulullah tersebut.
6. Agar mendapat rahmat Allah.
Allah berfirman dalam al-Qur'an :
{132} وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
"Dan taatilah Allah dan rasul, supaya kamu diberi rahmat". (Ali Imran : 132)
Maksudnya, dengan mencintai Nabi akan membawa kita bisa ta'at kepada Nabi, dan ketaatan inilah nanti yang akan mengantarkan kita mendapatkan rahmat Allah.
Bagaimana Cara Mencintai Nabi ?
1. Dengan mengenal Nabi dalam segala aspek kehidupan beliau.
Kalau kita ingin mencintai Nabi hal paling pertama adalah dengan mengenal Rasulullah lebih dalam. Sesuai dengan pepatah "tak kenal maka tak sayang" jadi, semakin kita mengenal Rasulullah maka semakin pula kita mencintai Nabi Muhammad s.a.w. . Miliki buku-buku tentang sepak terjang Nabi dalam kehidupan
ini. Mulai dari bagaimana Nabi menjalankan ibadah, bergaul dengan
sahabat, berdagang, memimpin negara, bertetangga, bermasyarakat sampai
bagaimana beliau dengan keluarganya, isteri-isterinya, anak-anaknya,
cucu-cucunya dan seterusnya. Pokoknya pelajari semua aspek kehidupan
beliau.
2. Dengan mencintai orang-orang yang dicintai Nabi.
Seperti keluarganya, sahabat-sahabatnya dan umatnya. Masalahnya untuk mencintai keluarga dan sahabat-sahabat tidak mudah kalau kita tidak punya gambaran yang lengkap tentang mereka. sebab, tidak kenal maka tidak cinta. Kebanyakan kita tidak punya buku-buku yang menggambarkan keluarga dan sahabat Nabi yang lengkap dan detail. Untung ada alternatif yang ketiga, yaitu mencitai umat Nabi. Karena umatnya adalah semua orang Islam yang ada disekitar kita. Mulai dari saudara kita, teman-teman, tetangga dan kaum muslimin lainnya. Mereka semua adalah umat Nabi, maka cintailah mereka. Riwayat menceritakan sebelum Nabi wafat, yang dipanggil-panggil Nabi bukan keluarganya dan juga bukan sahabat-sahabatnya, tapi umatnya. Ummati.., Ummati..., Ummati..., kata beliau. Dalam salah satu hadis Nabi bersabda, "La Yukminu Ahadukum Hatta Yuhibba Linafsihi". (Tidak sempurna iman salah seorang daripada kamu sebelum saudaranya dicintainya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri).
3. Dengan berkhlaq dengan akhlaq Nabi
Akhlaq Nabi sudah dijamin dalam Al-Qur'an, seperti firmanNya:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
"Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung." (Al-Qalam:4)
Nabi adalah contoh teladan yang baik, oleh karenanya kewajiban kita meniru akhlaq beliau. Allah sudah menjamin :
لَقَدْ كانَ لَكُمْ في رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu. (Al-Ahzab :21)
4. Dengan mencintai Sunah Nabi.
Nabi Bersabda : "Man Ahabba Sunnati Faqad Ahabbani". (Barang siapa yang mencintai sunahku, maka sesungguhnya dia mencitaiku). Karena dengan mencitai sunah Nabi, artinya kita meneladani beliau, menjalankan semua perintahnya dan meninggalkan semua larangannya. Kita berakhlaq dengan akhlaq Nabi. Kita berperilaku dengan perilaku Nabi. Dan kita berkepribadian dengan kepribadian Nabi. Lama-lama tanpa sadar kita akan sampai kepada maqam mencintai Nabi. Insyaallah.
5. Dengan memperbanyak membaca shalawat.
إِنَّ اللَّهَ وَ مَلَئكتَهُ يُصلُّونَ عَلى النَّبىِّ يَأَيهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صلُّوا عَلَيْهِ وَ سلِّمُوا تَسلِيماً
“Sesungguhnya Allah dan para
malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi; wahai orang-orang yang beriman,
bershalawatlah kamu kepadanya dan ucapkan salam kepadanya.” (Al-Ahzab :56)
Alhamdulil'Lahi sangat bermanfaat semoga penulis dan pengunggah tulisan sangat bermanfaat ini dibalasiNya dengan sebaik-baik balasan dari Allah SWT.
BalasHapusAamiin yaa Robbal alamiin.